06 Juni 2020

Cara Menulis Berita yang Baik di Media Online


Media online saat ini sangat dekat dengan kehidupan semua orang. Kebanyakan orang saat ini mendapatkan informasi atau berita justru dari media online, terlepas apakah berita itu positif, negatif atau hoax. Intinya, keberadaan media online tak bisa lagi lepas dari kehidupan masyarakat modern.

Ilustrasi.
Semua informasi yang didapatkan dari media online dan berita online yang berseliweran di timeline media sosial. Baik yang dishare dengan pertimbangan maupun yang dishare tanpa pertimbangan. Bahkan, banyak dari berita-berita itu tidak mengindahkan kaidah-kaidah kepenulisan umum yang dipakai di dunia jurnalistik.

Menulis berita di media online memerlukan pengetahuan dan keterampilan tersendiri mengingat, sebagai media baru (new media), media online memiliki karakteristik yang berbeda dengan media "konvensional" seperti media cetak (Koran, Majalah dan sebaginya) dan elektronik (radio/televisi).

Umumnya tampilan tulisan di media online harus diatur sedemikian rupa agar enak dilihat, enak dibaca, dan mudah dipahami serta tidak membosankan.

Secara teknis, Setidaknya ada lima kaidah atau prinsip dasar dalam teknik menulis di media online atau online writing. Tulisan yang ditulis tidak akan efektif dan gagal berkomunikasi via media online karena tulisan sulit dibaca.

Berikut lima teknik menulis berita yang baik dan benar di media online, baik itu blog, website atau media sosial.


1. Alinea/Paragraf Pendek

Pada umumnya tulisan atau berita online, termasuk di blog, sebaiknya menggunakan alinea (paragraf) pendek. Idealnya, satu alinea maksimal lima baris (five lines per paragraph).

2. Tanpa Indent

Coba simak situs-situs terkemuka, adakah indent? Lalu apakah itu yang dimaksud dengan indent? Indent adalah lekuk atau tekuk ke dalam di setiap paragraf.

Uniknya tulisan atau berita online tidak mengenal yang namanya indent, tekuk/lekuk ke dalam di awal alinea, seperti gaya naskah koran atau majalah.

Teknis penulisan berita online nomor dua ini boleh saja kamu abaikan, tapi jadinya "tidak lazim". Kenapa disebut tidak lazim? Sekali lagi, coba kamu simak berita online di situs-situs ternama. Apakah ditemukan indent di dalam naskah?

3. Perhatikan Jarak Antar-Alinea

Harus ada jarak pasti dan konstan antar-alinea, menyisakan ruang kosong atau ruang putih (white space) antar-alinea. Ini membuat naskah berita atau tulisan di media online mudah dipindai dan enak dibaca.

4. Hanya Ada Rata Kiri (Align Left)

Ini optional. Tapi jika menggunakan "align justify", maka tulisan Anda akan terkesan formal, serius, dan kaku.

Faktanya jarang sekali ada situs yang menggunakan "justify", mungkin justify ini hanya ditemukan pada situs instansi pemerintah yang kental nuansa dan suasana formal-birokratisnya saja yang menerapkan justify rata kiri kanan.

Rata kiri akan membuat naskah menjadi nyaman dibaca, scannable, dan banyak menyisakan ruang istirahat untuk mata kamu yang sedang bekerja menelaah isi kknten berita.

5. Banyaknya Ditemukan Highlight atau Sorotan Pada Kata

Akan lebih scannable dan enak dibaca jika tulisan online diberi tanda-tanda khusus pada bagian khusus, seperti ditebalkan (bold), dimiringkan (italic), diberi warna (color), atau di-block qoute. Ini akan menjadikan naskah online Anda "eye catching" --menarik perhatian mata user.

Sebenarnya masih banyak teknis, kaidah dan cara penulisan berita di media online. Seperti gambar, judul dan lain sebagainya. Lima Teknik Menulis Berita yang Baik dan Benar di Media Online  Seperti Blog, Website atau Media Sosial di atas hanyalah sebagian kecil. (sumber: KoranSekolah.com)

Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar