27 Mei 2016

25 Mei 2016

Mekar dalam Mimpi

Puisi-puisi Panda MT Siallagan Kota Mekar dalam Mimpi Kami Setiap kali mimpi kami mengembara pada malam-malam lengang dan jejak-jejak kami berpecahan jadi bintang-bintang, kami selalu membangun kota ini jadi kebun dan ladang-ladang semarak. Daun-daun...
Bagikan:

Meruncing Diraut Airmata

Puisi-puisi Panda MT Siallagan Setelah Bambu Meruncing Lagi Diraut Airmata a/ setelah bambu-bambu itu meruncing lagi diraut airmata, kami menugal tanah-tanah yang telah terbakar di dalam jantung kami. kami tanami harapan-harapan, dan membesar jadi...
Bagikan:

22 Mei 2016

Kenapa Puisi, Mengapa Penyair?

Oleh Panda MT Siallagan Sebagaimana galibnya, anak berusia 8 tahun itu bertanya, apakah syair sama dengan puisi dan sajak atau sanjak? Tanpa memperhitungkan resiko, sang ibu menjawab: sama. Lalu rasa panik mulai melilit ketika bocah bermata puisi...
Bagikan:

15 Mei 2016

Bicara pada Tong Sampah

Oleh: Panda MT Siallagan Suatu ketika, seorang lelaki bertubuh ceking dan berkulit legam, duduk bersila di trotoar sebuah kota. Di hadapannya, terletak sebuah tong sampah yang kosong, sebab petugas baru saja membersihkannya dan mengangkut sampah dari...
Bagikan: