Batak Toba merupakan salah satu sub etnis Batak yang mendiami kawasan Danau Toba. Sub etnik ini tersebar mulai dari Girsang Sipangan Bolon (Simalungun), Pulau Samosir, Toba Samosir (Tobasa), Tapanuli Utara hingga Tapian Nauli (Sibolga dan Tapanuli Tengah). Itu tentu saja pemetaan geografis. Tapi dalam konteks kehidupan berbangsa, hampir di seluruh daerah kini orang Batak Toba sudah ada dan hidup berdampingan dengan etnis-etnis lain.
Sebagaimana etnik lain, Batak Toba memiliki beragam ekspresi kejiwaan yang luhur melalui beragam seni, adat istiadat dan kebudayaan. Tapi kali ini, kita khusus membahas jenis-jenis kesenian yang terdapat dalama masyarakat Batak Toba. Meski artikel ini hanya membahasnya sekilas-lewat, tapi kiranya dapat mengingatkan generasi baru tentang keberadaan dan kekayaan seni yang dimilikinya.
Ingatan akan keberadaan eksistensi kesenian itu, kiranya dapat pula merangsang anak-anak muda untuk berinisiatif mengetengahkan seni dalam rangka pengembangan kawasan Danau Toba yang kini gencar digaungkan pemerintah dengan konsep otoritanya.
Sama halnya dengan kesenian modern, jenis-jenis kesenian tradisional Batak Toba juga mencakup seni musik, tari, sastra, teater, kerajinan, seni rupa dan lain-lain. Ragam kesenian itu sudah menyatu dan mendarah daging dalam tatanan kehidupan masyarakat Batak Toba sejak zaman dahulu kala dan sebagian masih lestari hingga saat ini. Tapi sayangnya, sebagian perlahan-lahan mengalami kepunahan karena tidak lagi dipertunjukkan atau digeluti. Seni Batak Toba yang populer hingga era digital ini antara lain sastra dan tari, yaitu umpasa dan tortor yang selalu menyertai kegiatan atau ritual adat istiadat dalam Batak Toba. Berikut jenis-jenis kesenian Batak Toba:
Seni Sastra
Dalam khasanah kebudayaan Batak, kita mengenal beragam karya sastra yaitu umpama, umpasa, torsa-torsa (turi-turian), andung-andung, jagar-jagar ni hata, dan hata pangganti. Tentu, dalam kebudayaan sub-sub Batak lain seperti Karo, Simalungun, Mandailing dan Pakpak, juga terdapat bentuk-bentuk kesusasteraan, yang pada genre tertentu sering memiliki pertalian atau persamaan.
Seni Tari
Seni tari dalam budaya Batak Toba yang paling populer adalah tortor. Tortor setiap saat masih bisa disaksikan dalam acara pesta masrayakat Batak Toba, baik acara suka maupun duka, misalnya pada acara pernikahan dan pemakaman orang meninggal. Secara filosofis, tortor merupakan bentuk ucapan syukur kepada Pencipta (Mulajadi Nabolon) dan bentuk ekpresi rasa hormat antara pihak-pihak yang melakukan acara adat. Namun dalam konteks zaman modern, tortor itu sering kali hanya ditampilkan sebagai acara sermonial belaka. Generasi baru semakin banyak yang tidak lagi mehamami maknanya. Ragam tortor dalam Batak Toba sesungguhnya sangat banyak, baik yang mistis maupun yang biasa. Namun hal ini akan kita bahas dalam artikel yang berbeda.
Seni Tenun
Seni kerajinan Batak Toba yang paling terkenal adalah bertenun (martonun). Keterampilan ini biasanya dikuasai kaum perempuan. Mereka disebut partonun (tukang tenun). Hasil tenunan mereka inilah yang disebut ulos, atau kain tradisional Batak. Dulu, perempuan Batak menenun dengan kemampuan illahi, artinya tidak sembarang perempuan bisa menenun, tapi harus memiliki talenta khusus, sangat terkait dengan religi. Peralatannya juga sangat tradisional, namanya Sorha, terbuat dari kayu ataupun bambu, papan dan besi. Hingga saat ini partonun masih bisa ditemui di pedalaman Tanah Batak. Namun demikian, partonun juga sudah banyak ditemukan di kota-kota dan terorganisasi sektor ekonomi home industry (industri rumah tangga) dan dilakukan dengan peralatan modern yang bisa memproduksi banyak ulos dalam waktu relatif singkat.
Seni Musik
Dalam tradisi Batak Toba, terdapat sejumlah alat musik yang lazim digunakan dalam pelaksanaan upacara ritual dan adat. Alat musik yang paling khas adalah gondang sabangunan dan gondang hasapi (uning-uningan). Di dalam kedua alat musik ensambel ini sebenarnya sudah termaktub sarunei (seruling), ogung, hesek dan taganing. Dalam perkembangannya, taganing sering dipadu dengan alat musik modern seperti kibord atau organ. Ini terutama ditemukan pada acara-acara adat di perkotaan yang mengedepankan kepraktisan.
Seni Rupa
Seni rupa Batak Toba mencakup seni pahat dan seni patung. Mereka juga memiliki keterampilan membuat sior dan hujur (panah), losung gaja (lesung besar), dan boneka sigale-gale (boneka mistis dari kayu yang bisa menari) dan parpagaran (alat untuk memanggil kekuatan gaib). Tentu, seni rupa Batak Toba paling luas dikenal adalah gorga, ukiran ukiran estestis pada ornamen-ornamen rumah adat. (Panda MT Siallagan)
Contoh gorga |
Ingatan akan keberadaan eksistensi kesenian itu, kiranya dapat pula merangsang anak-anak muda untuk berinisiatif mengetengahkan seni dalam rangka pengembangan kawasan Danau Toba yang kini gencar digaungkan pemerintah dengan konsep otoritanya.
Sama halnya dengan kesenian modern, jenis-jenis kesenian tradisional Batak Toba juga mencakup seni musik, tari, sastra, teater, kerajinan, seni rupa dan lain-lain. Ragam kesenian itu sudah menyatu dan mendarah daging dalam tatanan kehidupan masyarakat Batak Toba sejak zaman dahulu kala dan sebagian masih lestari hingga saat ini. Tapi sayangnya, sebagian perlahan-lahan mengalami kepunahan karena tidak lagi dipertunjukkan atau digeluti. Seni Batak Toba yang populer hingga era digital ini antara lain sastra dan tari, yaitu umpasa dan tortor yang selalu menyertai kegiatan atau ritual adat istiadat dalam Batak Toba. Berikut jenis-jenis kesenian Batak Toba:
Seni Sastra
Dalam khasanah kebudayaan Batak, kita mengenal beragam karya sastra yaitu umpama, umpasa, torsa-torsa (turi-turian), andung-andung, jagar-jagar ni hata, dan hata pangganti. Tentu, dalam kebudayaan sub-sub Batak lain seperti Karo, Simalungun, Mandailing dan Pakpak, juga terdapat bentuk-bentuk kesusasteraan, yang pada genre tertentu sering memiliki pertalian atau persamaan.
Seni Tari
Seni tari dalam budaya Batak Toba yang paling populer adalah tortor. Tortor setiap saat masih bisa disaksikan dalam acara pesta masrayakat Batak Toba, baik acara suka maupun duka, misalnya pada acara pernikahan dan pemakaman orang meninggal. Secara filosofis, tortor merupakan bentuk ucapan syukur kepada Pencipta (Mulajadi Nabolon) dan bentuk ekpresi rasa hormat antara pihak-pihak yang melakukan acara adat. Namun dalam konteks zaman modern, tortor itu sering kali hanya ditampilkan sebagai acara sermonial belaka. Generasi baru semakin banyak yang tidak lagi mehamami maknanya. Ragam tortor dalam Batak Toba sesungguhnya sangat banyak, baik yang mistis maupun yang biasa. Namun hal ini akan kita bahas dalam artikel yang berbeda.
Seni Tenun
Seni kerajinan Batak Toba yang paling terkenal adalah bertenun (martonun). Keterampilan ini biasanya dikuasai kaum perempuan. Mereka disebut partonun (tukang tenun). Hasil tenunan mereka inilah yang disebut ulos, atau kain tradisional Batak. Dulu, perempuan Batak menenun dengan kemampuan illahi, artinya tidak sembarang perempuan bisa menenun, tapi harus memiliki talenta khusus, sangat terkait dengan religi. Peralatannya juga sangat tradisional, namanya Sorha, terbuat dari kayu ataupun bambu, papan dan besi. Hingga saat ini partonun masih bisa ditemui di pedalaman Tanah Batak. Namun demikian, partonun juga sudah banyak ditemukan di kota-kota dan terorganisasi sektor ekonomi home industry (industri rumah tangga) dan dilakukan dengan peralatan modern yang bisa memproduksi banyak ulos dalam waktu relatif singkat.
Seni Musik
Dalam tradisi Batak Toba, terdapat sejumlah alat musik yang lazim digunakan dalam pelaksanaan upacara ritual dan adat. Alat musik yang paling khas adalah gondang sabangunan dan gondang hasapi (uning-uningan). Di dalam kedua alat musik ensambel ini sebenarnya sudah termaktub sarunei (seruling), ogung, hesek dan taganing. Dalam perkembangannya, taganing sering dipadu dengan alat musik modern seperti kibord atau organ. Ini terutama ditemukan pada acara-acara adat di perkotaan yang mengedepankan kepraktisan.
Seni Rupa
Seni rupa Batak Toba mencakup seni pahat dan seni patung. Mereka juga memiliki keterampilan membuat sior dan hujur (panah), losung gaja (lesung besar), dan boneka sigale-gale (boneka mistis dari kayu yang bisa menari) dan parpagaran (alat untuk memanggil kekuatan gaib). Tentu, seni rupa Batak Toba paling luas dikenal adalah gorga, ukiran ukiran estestis pada ornamen-ornamen rumah adat. (Panda MT Siallagan)