SolupL - Sapardi Djoko Damono, sastrawan Indonesia terkemukan, meraih penghargaan dari Ikatan Alumni (Iluni) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia. Penghargaan itu diberikan atas dedikasi dan karya yang dihasilkan Sapardi sepanjang hidupnya.
Ketua Iluni FIB UI Ratu Febriana Erawati mengatakan penghargaan tersebut merupakan yang pertama kepada sastrawan terbaik sekaligus alumnus UI. "Penghargaan ini bentuk kepedulian dan apresiasi Iluni FIB UI kepada mereka yang bekerja untuk sastra dan kebudayaan, sekaligus memotivasi lahirnya generasi sastrawan baru dari Universitas Indonesia," ujar Ratu dalam siaran tertulis, Sabtu (10/12/16).
Penghargaan kepada Sapardi diberikan Sabtu (10/12/16) malam di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, dalam rangka Dies Natalis ke-76 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI pada Desember 2016.
Selama hidupnya sebagai pengarang, Sapardi telah menerima banyak penghargaan, antara lain Anugerah SEA Write Award pada 1986, dan penghargaan Achmad Bakrie pada 2003.
Pria kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 itu dikenal melalui puisi-puisinya yang populer di kalangan sastrawan dan masyarakat umum. Tak hanya puisi, cerita pendek, terjemahan karya penulis asing, esei, dan tulisan di kolom atau artikel surat kabar juga populer. Bahkan, buku nonfiksi seputar sastra dan kebudayaan ciptaannya banyak digunakan sebagai bahan ajar kuliah mahasiswa.
Sapardi memperoleh pendidikan sastra tingkat sarjana di Jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra dan Kebudayaan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1964. Kemudian, dia melanjutkan studi di Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat, pada 1970-1971, dan meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 1989.
Sejak 1974, Sapardi mengajar di FSUI (kini FIB) hingga pensiun. DI FIB UI Sapardi meraih predikat guru besar, menjadi dekan FSUI, sebelum pensiun. Selama menjadi dosen Sapardi juga tercatat menjadi redaktur di sejumlah majalah. (bbs/int)
Sapardi Djoko Damono |
Penghargaan kepada Sapardi diberikan Sabtu (10/12/16) malam di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, dalam rangka Dies Natalis ke-76 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI pada Desember 2016.
Selama hidupnya sebagai pengarang, Sapardi telah menerima banyak penghargaan, antara lain Anugerah SEA Write Award pada 1986, dan penghargaan Achmad Bakrie pada 2003.
Pria kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 itu dikenal melalui puisi-puisinya yang populer di kalangan sastrawan dan masyarakat umum. Tak hanya puisi, cerita pendek, terjemahan karya penulis asing, esei, dan tulisan di kolom atau artikel surat kabar juga populer. Bahkan, buku nonfiksi seputar sastra dan kebudayaan ciptaannya banyak digunakan sebagai bahan ajar kuliah mahasiswa.
Sapardi memperoleh pendidikan sastra tingkat sarjana di Jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra dan Kebudayaan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1964. Kemudian, dia melanjutkan studi di Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat, pada 1970-1971, dan meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 1989.
Sejak 1974, Sapardi mengajar di FSUI (kini FIB) hingga pensiun. DI FIB UI Sapardi meraih predikat guru besar, menjadi dekan FSUI, sebelum pensiun. Selama menjadi dosen Sapardi juga tercatat menjadi redaktur di sejumlah majalah. (bbs/int)
0 komentar:
Posting Komentar