29 Oktober 2018

Jenis-jenis Pantun Beserta Contohnya


Pantun merupakan kekayaan sastra Indonesia. Pantun dapat dikatakan sebagai bentuk puisi Indonesia atau melayu. Pantun masuk dalam jenis puisi lama yang terikat dengan ketentuan-ketentuan dan aturan tersendiri. Pantun memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ilustrasi.
Terdiri dari 4 baris, rima akhir a-b-a-b (artinya baris pertama dan baris ketiga berakhiran huruf atau bunyi yang sama, baris kedua dan keempat juga berakhiran huruf atau lafal yang sama), biasanya terdiri dari 8-12 suku kata setiap baris. Baris 1 dan 2 menjadi sampiran, sedangkan baris 3 dan 4 adalah isi.

Berikut beberapa jenis-jenis pantun beserta contohnya:

1. Pantun anak

Pantun anak adalah pantun yang isinya khusus atau menceritakan tentang dunia anak-anak, sehingga pemilihan bahasa yang digunakan pun biasanya akan lebih mudah dipahami. Contohnya:

Pergi ke sawah menanam padi
Sawah dibajak dengan sapi
Jadi anak yang baik hati
Tentu tahu balas budi

Burung camar di tepi pantai
Pantai yang indah banyak ombaknya
Jadilah kamu anak yang pandai
Sudah pasti banyak temannya

2. Pantun kasih sayang/cinta

Jenis pantun ini banyak digunakan untuk sarana perkenalan, mengungkapkan perasaan serta pujian dan termasuk pantun muda mudi. Berikut contohnya:

Jelatik burung di awan
Selasih di atas peti
Sudah cantik bersama padan
Kasih tersangkut di dalam hati

Anak lintah banyak bersua
Lintah melilit batang padi
Peluk cium kita berdua
Tandanya cinta dalam hati

3. Pantun adat istiadat

Pantun ini berisi ungkapan tradisi dari leluhur, sehingga harus dipelihara dan tak boleh dilupakan. Fungsi pantun adat istiadat merupakan bentuk peraturan atau norma dalam masyarakat. Berikut contohnya:

Lebat daun bung di tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru dipelihara adat pusaka

Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembarang bersarang jari sepuluh

4. Pantun agama

Pantun agama adalah pantun yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau prinsip keagamaan. Biasanya tak hanya tentang pengetahuan agama, namun juga berisikan perintah dan larangan menurut agama. Berikut contohnya:

Kalau menegakkan benang basah
Aib malu orang sekampung
Kalau menegakkan agama yang salah
Hidup mengerang mati menanggung

Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak berperang
Kalau sunnah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang.

5. Pantun nasehat

Pantun nasehat merupakan pantun yang menjelaskan sendi kebaikan dana bermasyarakat, kemudian disampaikan melalui peraturan estetika kata. Contoh:

Kelapa gading buahnya banyak
Lebat berjulai di pangkal pelepah
Bila berunding sesama bijak
Kusut selesai, sengketa pun sudah

Apalah tanda kayu meranti
Kayunya rampak melambai angin
Apalah tanda melayu sejati
Ilmunya banyak, belajarpun  rajin

6. Pantun teka-teki

Ini adalah pantun yang berisikan tebakan atau sebuah teka-teki. Dan untuk melengkapi pantun teka-teki biasanya dibutuhkan jawaban. Berikut contohnya:

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung

Tugak padi jangan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan cerdik sungguh
Langit tergantung mana talinya

7. Pantun jenaka

Salah satu jenis pantun yang paling sering dijumpai dalam berbagai acara, semisal pernikahan adat Betawi. Jenis pantun jenaka sendiri memiliki tujuan untuk menghibur pendengarnya. Kadang juga digunakan untuk menyindir. Berikut contohnya:

Dimana kuang hendak bertelur
Di atas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Di atas dada dironggah susu

Pohon manggis di tepi rawa
Tempat nenek tidur beradu
Sedang menanggis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu

8. Pantun Dagang

Ini merupakan pantun yang mengisahkan tentang kisah atau nasib seseorang. Dan biasanya pantun dagang ini diceritakan atau dinyanyikan oleh mereka yang sedang di perantauan atau mereka yang memiliki nasib tak seberuntung temannya. Berikut contohnya:

Tudung saji hanyut terapung
Hanyut terapung di air sungai
Niat hati ingin pulang kampung
Apa daya tangan tak sampai

Pukul gendang kulit biawak
Sedikit tidak berdentum lagi
Hendak kemana untung ku bawa
Sedikitpun tidak beruntung lagi

9. Pantun kepahlawanan

Ini adalah Pantun yang isinya berisikan tentang perjuangan seorang pahlawan dan semangat para pahlawan. Berikut beberapa contohnya:

Hang jabat hang kasturi
Budak budak raja Malaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misal tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa

10. Pantun sukacita

Yaitu pantun yang isinya mengambarkan kegembiraan, baik kegembiraan pembaca maupun pendengar. Dan biasanya isi akan disesuaikan dengan acara ketika pantun dibacakan. MISalnya ketika acara pernikahan, mak pembaca pantun akan menggambarkan kebahagiaan kedua mempelai. Berikut contohnya.

Kancil senang bila berkemah
Tandanya diberi segenggam uyah
Kalau ayah pulang ke rumah
Selalu saja bawa hadiah

Burung kenari burung dara (sampiran)
Terbang kearah angkasa luas (sampiran)
Hati siapa tak gembira (isi–arinya setiap anak akan bahagia)
Karena beta telah naik kelas (isi–artinya telah naik kelas)

11. Pantun dukacita

Pantun duka cita adalah kesedihan atau duka yang sedang dirasakan pembaca. Permasalahan yang sering diungkapkan dalam pantun duka cita ini misalnya kemiskinan, nasib keturunan, dan lain-lain. Contoh:

Tangsi nasibku rotan teranyam
tidak rotan bilah patahkan
Untung bundaku sebagai ayam
tidak mengekas tidaklah makan

Memetik duku di kota Kedu (Sampiran)
Membeli tenda uangnya hilang (Sampiran)
Menangis aku tersedu-sedu (Isi–artinya aku menangis hingga terisak-isak)
Mencari bunda belum juga pulang (isi–artinya tangisku karena ibu lama tidak pulang ke rumah)

13. Pantun Perpisahan

Yaitu sebuah pantun yang isinya mengisahkan tentang perpisahan. Suasana yang ditimbulkan pada pantun berceraian yaitu duka cita dan kesedihan. Contoh:

Bagaimana datang ke Malaka
Malaka berperang dengan Belanda
Bagaimana menanggung duka
Duka karena kepergian kanda.

Pucuk mangga delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Biar jauh di negeri satu
Hilang di mata di hati jangan ***

LIHAT JUGA VIDEONYA:


Bagikan:

7 komentar:

  1. terimakasih infonya... sangat bermanfaat. Maaf, sedikit koreksi itu pantun perpisahan nomor 12 bukan 13 hehe...

    BalasHapus
  2. Terima kasih ya dengan ini saya bisa belajar dengan baik berbalas pantun/menggunakan pantun yang baik dan benar thank you❤

    BalasHapus
  3. Terima kasih ya dengan ini saya lebih banyak tahh tentang pantun
    Thanks.....

    BalasHapus
  4. Wahh keren banget kak...
    Terima kasih yaaa,sukses selalu...
    Perkenalkan kak,Saya Arta Uli Opi dari ISB Atma Luhur

    BalasHapus
  5. Prastisi kasih sayang27 Des 2020, 17.52.00

    Dan satu lagi karya pantun sang pembuat artikel ����

    BalasHapus
  6. Trimksih pk..atas infonya..sy jadi pinter berpantun

    BalasHapus

Terimakasih kunjungan Anda. Salam Literal...!