16 Oktober 2016

Aku Masuk ke Hatimu yang Bersalju


Puisi-puisi Panda MT Siallagan

Ilustrasi.

Tanah Kami Tak Mungkin Kembali

Kami ikhlaskan juga tanah itu dibelah-belah, sebab kami lelah memeta di mana marwah kami tercecer.

Ulat-ulat lahir beribu, mengerat dedaun dari pohon yang kami tegakkan dari amanah leluhur.

Ranting-ranting patah dan sungai menyeeretnya, berjelajah membaca seluruh tanah.

Maka, susuri sajalah tanah ini hingga di surga. Sebab tanah ini telah seneraka perang

2003

Bunga di Serambi I

Mentari selalu tumbuh di halamanku
setiap pagi. Di dahannya yang hangat,
bergelantungan angin yang mekar
didekap akar-akarnya.

Maka bernyanyilah batang-batangnya:
ini otot kami, pancangkanlah
jadi mantera di dadamu

Dan aku menuang bunga itu
ke dalam ubun-ubun setiap orang
kutanam buahnya di mata semua
kurawat nafasnya di dada segala

Maka rumahku jadi cerita
Cahaya tumbuh jadi serambi
Bersanding dengan pintu yang kudus


2003

Bunga di Serambi II

Angin dari hasrat iblis,
datang membabat bunga-bunga
yang tumbuh di halamanku.
Dari patahan akarnya,
mengalir airmata kesunyian kami
yang sekarat di lorong
sejarah yang bernanah

Bunga-bunga di serambi berguguran
menguntai mimpi buruk di tanah
yang bau darah

2003

Aku Masuk ke Hatimu yang Bersalju

Di dalam matamu yang salju, aku menanam benih cinta. Cinta yang berkecambah dari bola mataku. Karena kutahu, tak akan meleleh jiwa di rahang angin yang beku.

Dan aku tumbuh memamah cinta di dalam matamu yang beku. Tapi gairahku terbit menjelma matahari di kelopak harimu, melelehkan sendiri jiwaku. Yang nyaris mekar di alam matamu yang salju.

2003

* Puisi-puisi pertama kali terbit di harian Riau Pos, 14 Desember 2003


Bagikan:

Baca Juga:

  • Syair-syair Panda MT Siallagan
    Silsilah Duduklah, kata pohon Sungai menghilir, menjejak dingin Di sini embun menoreh akar, melubangi batu. Antara sakit dan lupa, Hutan berkicau, s…
  • Puisi-puisi yang Tak Selesai
    Sajak Minum Tuak Rempah mula jadi mula jampi-jampi, ale Mulajadi, gugurkanlah ubat-ubat dari langit , mula pala mula jahe mula kencur mula purut mul…
  • Ketika Anak Petani Berdoa
    Puisi-puisi Panda MT Siallagan Ketika Anak Petani Berdoa Ketika anak petani itu berdoa, ia tahu lidah dan perutnya telah lama jadi tua, setua d…
  • Rapsodi Melayu
    Sajak-sajak Panda MT Siallagan Rapsodi Melayu Lancang kuning, berlayar malam, berlayar malam... Kenangan menyeret mimpi, melarung hati, merangkum …
  • Sketsa Sunyi dari Hidup yang Sibuk
    Puisi-puisi Panda MT Siallagan Jalan Gelap Lagi, keluh ini harus kunyalakan. Sebab banyak kisah telah tenggelam ditelan malam. Warna-warna kota,…
  • Puisi-puisi Panda MT Siallagan
    Legenda Api mendesis kepada tanah, meminjam bara jantung padoha. Seketika motif-motif berguguran dari langit, membakar tanduk kerbau di ruma-ruma b…
  • Menjinjing Riuh Kota
    Puisi-puisi Panda MT Siallagan  Tualang Pernah kita sepakat mengembara ke arah berbeda. Serupa sungai, kau dan dirimu mengalir menuju samu…
  • Senja Perjamuan
    Puisi-puisi Panda MT Siallagan Ilustrasi. Jejak Penuh Duri Kau meninggalkannya, bersembunyi di padang-padang yang memecah tubuhmu jadi bayang-…

0 komentar:

Posting Komentar