20 Oktober 2016

Puisi-puisi Panda MT Siallagan




Penyair dan Hujan

Karena aku penyair,
bahasa adalah tanah
Seperti hujan,
kuhempaskan tubuhku tanpa ragu
di wajah bahasa.
Karena aku tahu,
tanah sangat rapi menyimpan air
menyulingnya hingga murni
seperti mutiara

2003

Sebab Kau Telah Tidur di Awan
Aku melukis sajadah di mataMu, tapi tak selesai. Sebab warna-warni dari jemariku gagal membaca arus yang menderas dari situ. Desah doaku melebam di hantam batu-batu di setiap dasar sungai.

Bagaimanakah luka ini bisa memelukMu yang tidur dia awan?

Kanvas yang kurakit dari luka usia, robek diiris-iris pisau rambutMu. Kujelma dalam detik-detik, jadi kuas dari airmata.

Maka rinduku gugur, Kau tak menyahut. Tahulah aku, Kau sudah tidur di awan, mengabuti mata jiwaku.

2003

Sajak Sunyi

Surat-suratMu beterbangan dari ombak-ombak kecil, menggariskan lengking seruling gembala pada malam yang mengapung di atas danau.

Parapat 20-04-04

Sajak Peluh

Kau masih setia menugali tanah, menemani keringatmu. Jika hujan luput mengirimkan kesejukan langit, air surga selalu mengucur dari keningmu, menghalau haus dari ladang tandus.

Lalu kau tanami semangatmu. Kau siangi segala cemas dari tanaman wortel, tomat, cabe, kacang panjang, dan batang-batang jagung yang terus memburu usiamu.

Hingga saatnya kau panen doa-doamu, gulma tak lagi menggali luka di hati anak-anakmu. Tangis mereka telah menguap jadi tawa, membubung seperti asap dari dapur gubukmu, menemui Tuhan, menyampaikan syukur.

Kebahagiaan yang kau pungut dari ladang membubung juga ke angkasa, menemui pelangi. Lalu bercerita tentang kasih hujan yang tak sudah-sudah dari mata dan pori-porimu. Maka peluh itu, lelah itu, adalah hidup itu.

2004
Bagikan:

Baca Juga:

  • Ketika Anak Petani Berdoa
    Puisi-puisi Panda MT Siallagan Ketika Anak Petani Berdoa Ketika anak petani itu berdoa, ia tahu lidah dan perutnya telah lama jadi tua, setua d…
  • Puisi-puisi yang Tak Selesai
    Sajak Minum Tuak Rempah mula jadi mula jampi-jampi, ale Mulajadi, gugurkanlah ubat-ubat dari langit , mula pala mula jahe mula kencur mula purut mul…
  • Menjinjing Riuh Kota
    Puisi-puisi Panda MT Siallagan  Tualang Pernah kita sepakat mengembara ke arah berbeda. Serupa sungai, kau dan dirimu mengalir menuju samu…
  • Rapsodi Melayu
    Sajak-sajak Panda MT Siallagan Rapsodi Melayu Lancang kuning, berlayar malam, berlayar malam... Kenangan menyeret mimpi, melarung hati, merangkum …
  • Syair-syair Panda MT Siallagan
    Silsilah Duduklah, kata pohon Sungai menghilir, menjejak dingin Di sini embun menoreh akar, melubangi batu. Antara sakit dan lupa, Hutan berkicau, s…
  • Tarian Sunyi
    Puisi-puisi Panda MT Siallagan Tarian Sunyi selalu kami mengukir gemuruh doa-doa jadi lorong sunyi di rongga darah. sembahyang kami menajam, melesa…
  • Puisi-puisi Panda MT Siallagan
    Tragedi Sambal atau cabe giling mencatat luka batu di rongga mulut, lidah, tenggorokan dan usus. Maka senantiasa lambung meradang, ganjil memina…
  • Puisi-puisi Panda MT Siallagan
    Legenda Api mendesis kepada tanah, meminjam bara jantung padoha. Seketika motif-motif berguguran dari langit, membakar tanduk kerbau di ruma-ruma b…

0 komentar:

Posting Komentar