SolupL - Beberapa waktu lalu, beredar berita heboh di media sosial tentang terbelahnya Batu Hobon. Situs budaya peninggalan leluhur Orang Batak konon terbelah karena campur tangan manusia, sebab lokasi Batu Hobon itu memang sedang dipugar pemerintah setempat. Kini muncul lagi informasi baru yang menyebut Batu Hobon terbelah sendiri. Gaib dan Ajaib!
![]() |
Batu Hobon tampak terbelah. |
Sagala menyampaikan hal itu kepada pers dan delegasi rumpun marga Parsadaan Pomparan Guru Tatea Bulan (PP-GTB) yang khusus datang dari berbagai daerah meninjau lokasi itu.
Robert Sagala menunjukkan bagian fisik belahan batu yang tampak terpisah menjadi dua bagian. Pada belahan itu sama sekali tak tampak bekas potongan mesin, gerinda atau gergaji. Belahan batu itu sama sekali tak rata (sebagaimana gergajian), warna warna fisik belahan batu juga tampak asli atau sama dengan batu belahannya. Bila belahan batu itu didempetkan maka akan tampak Batu Hobon itu akan utuh kembali seperti semula.
Dia mengatakan, sudah ada yang menyarankan agar batu ini disatukan, tapi mereka tidak berani melakukannya. Sebab, mereka percaya, itu adalah kekuatan tersendiri melalui gerakan alami yang pasti ada tujuan atau maksud dari yang Mahakuasa.
Dalam kunjungan itu, ikut 60-an orang keturunan PP-GTB bermarga Pasaribu, Limbong, Sagala dan Malau, datang dari berbagai daerah di Sumut. Dari Medan antara lain 'Datu Partahi Sahala' Saur Pasaribu, Amir Pasaribu, RS Limbong, Robert Limbong, Walter Sagala, Poltak Sagala, ND Malau, Pardomuan Malau, Enni Martalena Pasaribu, Dermawaty Sitindaon (nyonya Pasaribu) dan lainnya.
Dari Tarutung hadir Bertho Pasaribu (tokoh adat-budaya daerah itu) dan Amri Pasaribu, Ketua Generasi Muda PP-GTB Tapteng Sabar Barita Pasaribu, Makmur Pasaribu, Nilsen Matondang dan Marihot Siregar. Dari Pakpak Bharat hadir Alfonsona Pasaribu dan Rihat Malau bersama rombongan. Selain itu ada juga beberapa utusan PP-GTB dari Siantar Simalungun. Sedang dari Samosir sendiri puluhan warga dari 4 marga tersebut turut bergabung dalam kunjungan itu, termasuk dari kalangan aparat (Koramil dan Polsek) setempat. (berbagaisumber/int)
Baca Juga:
* Heboh! Batu Hobon Terbelah
* Bukan Terbelah, Batu Hobon Ternyata Sedang Dipugar
Dia mengatakan, sudah ada yang menyarankan agar batu ini disatukan, tapi mereka tidak berani melakukannya. Sebab, mereka percaya, itu adalah kekuatan tersendiri melalui gerakan alami yang pasti ada tujuan atau maksud dari yang Mahakuasa.
Dari Tarutung hadir Bertho Pasaribu (tokoh adat-budaya daerah itu) dan Amri Pasaribu, Ketua Generasi Muda PP-GTB Tapteng Sabar Barita Pasaribu, Makmur Pasaribu, Nilsen Matondang dan Marihot Siregar. Dari Pakpak Bharat hadir Alfonsona Pasaribu dan Rihat Malau bersama rombongan. Selain itu ada juga beberapa utusan PP-GTB dari Siantar Simalungun. Sedang dari Samosir sendiri puluhan warga dari 4 marga tersebut turut bergabung dalam kunjungan itu, termasuk dari kalangan aparat (Koramil dan Polsek) setempat. (berbagaisumber/int)
Baca Juga:
* Heboh! Batu Hobon Terbelah
* Bukan Terbelah, Batu Hobon Ternyata Sedang Dipugar
0 komentar:
Posting Komentar