Sunyi
Tubuh renta, merayap lamban
Dilumat hujan
Hentak kaki di pematang
Katak-katak melompat
Petani tinggalkan
senja basah
Juni 2009
Lagu Petani
Gemerisik penggorengan di kuali
Perlahan padam, dan mendingin
Matahari menghapus subuh,
aroma belacan mencumbu udara
Tungku dan periuk kembali beku,
pohon dan rumput menghisap asap,
lalu hening.
Gubuk-gubuk tidur,
membebaskan ladang dan sawah
mengurai mimpi
Maka cangkul, bajak,
ciuman air pada batang padi,
pupuk dan pestisida,
jerit rumput ditepi,
riang tanaman disiangi,
menari bersama burung
Pematangsiantar, Juni 2009
Surga
Tubuh ini tiada lagi berdarah,
Tikamilah!
Suatu kali badai
menerbangkan rumah
Atau mencabik akar pepohonan,
tumbang tanpa keluh
Deru angin, atau buncah air
Tak sobek oleh tebasan pedang
Sudah lama kehampaan itu,
Sejak kau ludahkan hatimu
Tikamlah, sampai kau lelah
Bukan ihwal darah
Bukan upacara bunuh diri
Cuma secuil nyanyi hati
Terbang murni
Sepercik memecah bulan
Maka kelam kutelan
Obat dendam
Tikamlah, kubuai kau dalam doa
Pematangsiantar, Juni 2009
Hilang
Sungai dulu
kukenang jernih
kukenang jernih
Langit tersenyum
di dasar batu-batu
di dasar batu-batu
Kini tiada bisa lagi
bercermin kau
0 komentar:
Posting Komentar