10 September 2016

Tokoh Pers Tarman Azzam Meninggal Dunia


Indonesia kehilangan salah seorang tokoh pers dan wartawan senior. Tarman Azzam yang begitu terkenal di kalangan pers, meninggal dunia di Ambon, Maluku, Jumat (9/9/2016) pagi.
Tarman Azzam
Tarman Azzam, Ketua Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu, dilaporkan meninggal dunia akibat serangan jantung saat berada di Ambon  menghadiri Pesta Teluk Ambon dan Peluncuran Hari Pers Nasional (HPN) 2017 bersama pengurus dan panitia HPN yang lain.

Di kalangan jurnalis Indonesia, Tarman Azzam begitu terkenal. Pria kelahiran Bangka, 11 Desember 1949 ini pernah menjabat Ketua Umum PWI dua periode, yaitu periode 1998-2003 dan 2003-2008.

Periode 2008-2013 Tarman dipercaya sebagai Ketua Dewan Kehormatan, dan mulai menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat pada tahun 2013. Sebelumnya, antara 1993 hingga 1998 Tarman menjabat sebagai Ketua PWI Jaya.

Jabatan Ketum PWI setelah Tarman kemudian dijabat oleh Margiono. Bersama Rosihan Anwar, Tarman Azzam pernah menerima anugerah sebagai Tokoh wartawan Dunia Melayu dari Persatuan Bekas wartawan Berita Harian Malaysia.
Tarman memulai karier sebagai wartawan setelah dinyatakan lulus dan diterima menjadi anggota Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) cabang Jakarta kurun waktu 1970-an. Selama menjadi wartawan, Tarman aktif menjadi Anggota PWI.

Selain sebagai pengurus PWI ia juga pernah menjadi anggota MPR, anggota DPRD DKI Jakarta dan Majelis Pakar Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Saat menjabat Ketua PWI Jaya, ia pernah berpesan bahwa Kota Jakarta bagi jurnalis merupakan tempat yang sangat tepat untuk berkompetisi. Tarman Azzam pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian Terbit.

Serangan jantung yang dialami Tarman Azzam disampaikan pertama kali oleh Ketua Panitia HPN 2017 Muhammad Ihsan dalam pesan di grup Whatsapp PWI. “Mohon doa teman-teman semua, Pak Tarman terkena serangan jantung di kamar Hotel Manise, Ambon,” tulis Ihsan pada pukul 07.07.

Tak lama berselang, Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang menyampaikan kabar duka. “Telah berpulang ke rahmatullah sahabat kita Tarman Azzam, Jumat (9/9/2016), pukul 7.23 akibat serangan jantung di Ambon. Mohon doanya,” tulis Ilham.

Tarman Azzam lahir pada 11 Desember 1949 di Bangka dari pasangan Muhammad Azis bin Derani dengan Siti Zuraida binti Thayib. Tarman merintis karier sebagai jurnalis di Harian Kami pada tahun 1970. Ia mulai aktif dalam jajaran pengurus PWI sejak tahun 1983 dengan menjadi Ketua Kelompok Wartawan Kepresidenan/Setneg PWI Jaya hingga tiga periode.

Drs H. Tarman Azzam meninggal dunia pada usia 67 tahun. Almarhum meninggal di Rumah Sakit Ambon, Maluku, Jumat (9/9/2016), almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak. (bbs/int)

Bagikan:

Baca Juga:

  • Koran The New Day Mati Muda
    Tertawa sekaligus sedih ketika membaca berita itu. The New Day, suratkabar Nasional Inggris yang baru saja terbit, langsung mati lagi. Usianya cuma 10…
  • Defenisi Wartawan Muda, Madya dan Utama
    Seorang teman bertanya tentang defenisi wartawan muda, madya dan utama. Patut kita sampaikan hormat kepada kawan ini, sebab ia bukan berasal dari kala…
  • Kenapa Kita Suka 'Begituan'?
    Syahdan, seorang gadis muda datang ke kantor polisi dengan kepala tertunduk. Wajahnya tampak murung dan rambutnya acak-acakan. Ia ditemani seorang pri…
  • Enam Pelayan Setia
    Iseng-iseng saya tanya beberapa wartawan muda, madya dan utama. Kenalkah mereka pada Rudyard Kipling? Jawabannya mengejutkan! Wartawan muda dan madya …
  • Apa Jurnalisme Digital?
    Apa jurnalisme digital? Janganlah sukak-sukakmu bikin istilah. Istilah itu bisa merunyamkan pemahaman orang tentang jurnalistik. Ada-ada saja kau. …
  • Kode Etik Jurnalistik
    Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang berlaku saat ini sebagai pedoman moral bagi wartawan Indonesia adalah KEJ berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pers Nom…
  • Kita Mainkan, Bila Perlu Kita Hajar
    Entah bagaimana, wartawan seringkali menjadi saluran terakhir masyarakat untuk menyuarakan aspirasi. Mereka yang kecewa terhadap kualitas pelayanan pu…
  • Senjakala Surat Kabar, Fajarkala Koran
    Penghujung tahun lalu, diskusi dan wacana junalisme digital mencuat dan ramai dibicarakan. Bukan hanya di media konvensional, tapi keriuhan itu juga m…

0 komentar:

Posting Komentar