07 September 2016

Jenis-jenis Tortor Batak Toba


Meskipun pada awalnya tortor dianggap sebagai perwujudan ritual masyarakat Batak pada roh-roh, namun di zaman modern makna dan tujuan tortor sudah berkembang. Tortor sudah melembaga sebagai karya budaya dan kesenian seni yang mendunia. Saat ini tortor dilakukan dalam pesta adat perkawinan, pesta peresmian rumah, pesta tugu, bahkan ada pesta naposo dengan manortor sebagai ajang hiburan.

Untuk melestarikaannya sebagai produk budaya, tortor sering sudah sering pula diperlombakan dalam bentuk festival. Dalam setiap acara perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, berbagai kecamatan di wilayah Toba lazim menggelar festival tortor tingkat Kabupaten. Tak hanya itu, tortor juga seringkali muncul di televisi sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Masyarakat Batak bahkan telah membawa seni budaya ini ke perantauan di luar Toba bahkan hingga ke luar negeri.

Meskipun pengenalan akan tortor semakin populer, ada baiknya generasi baru tetap mengenal ragam tortor sejak zaman dahulu hingga tortor yang sering dipertontonkan zaman sekarang. Berikut jenis-jenis tortor:

1. Tortor Pangurason

Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar. Sebelum pesta dimulai, tempat dan lokasi pesta terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan jeruk purut. Dengan demikian, lokasi pesta diharapkan jauh dari mara bahaya.

2. Tortor Sipitu Cawan 
Tortor Sipitu Cawan
Tari ini biasa digelar saat pengukuhan seorang raja. Tari ini dipercaya berasal dari 7 putri kayangan yang mandi di sebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (pisau tujuh sarung).

Tortor ini tidak bisa dipelajari sembarangan orang kecuali kalau memang sudah jodoh. Lewat turun temurun, tarian tujuh cawan dianggap sebagai tarian paling unik karena sang penari harus menjaga keseimbangan tujuh cawan yang diletakkan di kedua belah tangan kanan dan kiri tiga serta satu di kepala.

Tarian tujuh cawan mengandung arti pada setiap cawannya. Cawan 1 mengandung makna kebijakan, cawan 2 kesucian, cawan 3 kekuatan, cawan 4 tatanan hidup, cawan 5 hukum, cawan 6 adat dan budaya, cawan 7 penyucian atau pengobatan. Kegunaan lain dari tarian ini adalah membuang semua penghalang, sebab orang Batak percaya manusia biasanya mengalami kegagalan karna ada penghalang.

3. Tortor Tunggal Panaluan
Tortor Tunggal Panaluan
Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah. Tunggal panaluan adalah tongkat tongkat sakti dan majis magis yang terbuat dari kayu berukir. Gambar-gambar dalam ukiran itu adalah kepala manusia lengkap dengan rambut, dan sejumlah binatang. Panjang tongkat kira-kira 2 meter dengan diameter 5 hingga 6 cm.

Tongkat panaluan dipakai oleh para datu dalam upacara ritus, dan tongkat ini dipakai para datu (dukun) dengan tarian tortor yang diiringi gondang (gendang) sabangunan. Tunggal Panaluan merupakan fakta mitologis tentang sebuah kisah asmara terlarang.

4. Tortor Sigale-gale
Tortor Sigale-gale
Sigale-gale merupakan pertunjukan kesenian di Toba. Sigale-gale adalah nama sebuah patung kayu yang berfungsi sebagai pengganti anak raja yang telah meninggal. Patung itu diciptakan untuk menghibur raja dan ia bisa menari digerakkan manusia.

5. Tortor Souan

Tari ini merupakan tari ritual, dahulunya tari ini dibawakan oleh dukun sambil membawa cawan berisi sesajen yang berfungsi sebagai media penyembuhan penyakit bagi masyarakat Tapanuli. (berbagaisumber/int)

Baca Juga: SEJARAH, ASAL-USUL DAN MAKNA TORTOR

Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar