Seni tari dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tari Tradisional, adalah tari yang berasal dari suatu wilayah masyarakat secara turun-temurun. Tari tradisional dibagi tiga, yaitu:
Tari Tortor dari Sumatera Utara. |
a. Tari primitif, yaitu tarian sakral dan mempunyai unsur magis.
b. Tari rakyat, yaitu tarian yang mengekspresikan kehidupan di luar istana
c. Tari klasik, yaitu tarian yang mengekspresikan kehidupan di dalam istana
b. Tari rakyat, yaitu tarian yang mengekspresikan kehidupan di luar istana
c. Tari klasik, yaitu tarian yang mengekspresikan kehidupan di dalam istana
2. Tari Kreasi, yaitu jenis tarian baru yang bersumber dari tarian yang sudah ada (tari tradisional).
Contoh tarian nusantara:
1. Tari Saman dari Aceh
2. Tari Tor-tor dari Sumatera Utara
3. Tari Bondan dari Surakarta
4. Tari Gambyong dari Jawa Tengah
5. Tari Jaipong dari Jawa Barat
6. Tari Pendet dari Bali
7. Dan lain-lain
Pendukung Penyajian Tari
Faktor yang mendukung penyajian tari yaitu:
1. Iringan
Iringan dibagi dua, yaitu:
a. Iringan eksternal atau dari luar penari. Contoh: Musik, kaset
b. Iringan internal atau dari dalam penari. Contoh: teriakan, entakan kaki, tepuk tangan.
2. Properti
Properti disebut juga perlengkapan. Contoh: Keris, selendang, mahkota, payung, tongkat, kalung, kipas, panah, pedang, dan lain-lain.
3. Tata rias dan tata busana.
Pada tari tradisional, rias busana ada aturan-aturan yang mengikat, terutama tari yang mengambil tema wayang. Pada rias busana, rias busana tari kreasi mengikat dan dapat divariasi sesuai dengan tema yang disajikan.
***
0 komentar:
Posting Komentar