09 Juni 2021

Jenis-jenis Kalimat

 
1. Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan.Predikat kalimat aktif berupa kata kerja berawalan me- dan ber-.
Contoh: 
- Kakak menjual kue di pasar.
- Mizuo bermain boneka.

Ilustrasi.

2. Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang predikatnya dikenai suatu pekerjaan. Predikat kalimat pasif berupa kata kerja berawalan di- atau ter-.
Contoh: 
- Tulisan itu tidak bisa terbaca.
- Kami dikenai hukuman karena datang terlambar

3. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju.
Contoh: 
- Ibu berkata, "Kami tidak boleh bertengkar."
- Hendak ke mana, Mizuo?" tanya Joseph kepada Mizuo.
Catt: Ciri kalimat langsung adalah kalimat yang ditandai oleh tanda petik dua. Perhatikan juga huruf kapital dan kata ganti orang yang digunakan. 

4. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan apa yang diucapkan orang.
Contoh: 
- Ibu bertanya kepada Mizuo, hendak ke mana dia pergi.
- Ibu berkata bahwa kami tidak boleh bertengkar. 

5. Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya bertujuan menyampaikan suatu informasi. Kalimat berita dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Kalimat berita positif
Contoh: 
- Kami diajak Ibu mengunjungi nenek.
- Warga Perumahan Martoba bergotong-royong membersihkan selokan.
b. Kalimat berita negatif
Contoh: 
- Ibuku bukan pramugari
- Ayahku tidak iku ke rumah nenek.

6. Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu. Ada beberapa macam kalimat tanya, yaitu:
a. Menanyakan orang. Contoh: Siapa nama anak itu?
b. Menanyakan benda. Contoh: Apa nama barang yang dipesannya?
c. Menanyakan waktu. Contoh: Kapan jadwal ujian diumumkan?
d. d. Menanyakan keadaan. Contoh: Bagaimana kondisi kesehatan Ayah?
e. Menanyakan sebab. Contoh: Mengapa kamu tidak pernah juara?
f. Menanyakan tempat asal. Contoh: Dari mana tamu itu kemarin?
g. Mananyakan tempat tujuan. Contoh: Ke mana hasil pertanian itu dijual?
h. Menanyakan tempat berada. Contoh: Di mana kotak pensilku kau simpan?

7. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya memerintahkan sesuatu kepada orang lain. Jenis-jenis kalimat perintah, yaitu:
1. Kalimat perintah biasa. Contoh: Bacalah buku geografi itu!
2. Kalimat perintah larangan. Contoh: Jangan buang sampah sembarangnya!
3. Kalimat perintah suruhan. Contoh: Pulanglah sebelum hari hujan!
4. Kalimat perintah ajakan. Contoh: Mari kita jaga kebersihan!
5. Kalimat perintah imbauan. Contoh: Sebaiknya, hentikan kebiasaanmu bermain game!

8. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan/pesan penulis dengan tepat.
Ciri kalimat efektif:

1. Kesatuan gagasan, memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Contoh: Bagi semua siswa diharapkan berbaris di lapangan.
Kalimat tersebut tidak efektif karena terdapat pengaburan fungsi subjek. Agar menjadi kalimat efektif, kata bagi harus dihilangkan sehingga kalimatnya menjadi, Semua siswa diharapkan berbaris di lapangan.

2. Kesejajaran
Memiliki kesejajaran artinya, jika salah satu bagian kalimat menggunakan imbuhan me-, bagian kalimat lainnya juga harus menggunakan kata berimbuhan me-.
Contoh: Pemeliharaan bibit tanaman dilakukan dengan penyiangan, penyiraman, memupuk, dan memberantas hama penyakit.
Kalimat tersebut tidak efektif karena terdapat pola pembentukan kata yang tidak sejajar, yaitu penyiangan, penyiraman, memupuk, dan memberantas hama penyakit. Agar menjadi kalimat efektif, kalimat diubah menjadi Pemeliharaan bibit tanaman dilakukan dengan penyiangan, penyiraman, pemupukan, dan pemberantasan penyakit. 

3. Hemat, yaitu menghilangkan kata-kata tidak perlu/mubazir.
Contoh: 
Para ibu-ibu diharapkan hadir. (tidak efektif)
Para ibu diharapkan hadir. (efektif)

4. Logis
Kalimat tersebut dapat diterima secara akal. 
Contoh: 
- Waktu dan tempat kami persilahkan. (tidak efektif)
- Bapak Presiden kami persilahkan. (efektif)
- Sesosok mayat ditemukan tewas di Danau Toba. (tidak efektif)
- Sesosok mayat ditemukan di Danau Toba. (efektif)

5. Penekanan
Unsur kalimat yang penting harus ditonjolkan. Hal ini bisa dilakukan dengan:
        1. Mengubah posisi kalimat.
            Pada prinsipnya, kata/frase yang penting diletakkan di depan/ awal kalimat.
            Contoh: Pada pertemuan berikutnya, kita akan membahas masalah itu.
        2. Menggunakan partikel lah,kah, dan pun
            Contoh: Dialah yang melakukannya.
        3. Menggunakan repetisi, yakni mengulang-ulang kalimat yang dianggap penting
            Contoh: Ilmu itu sangat penting. Ilmu membantu kita untuk mengerti alam semesta ini. Jadi kalau kita ingin punya ilmu, kita harus rajin membaca. 
        4. Menggunakan pertentangan
            Contoh: Dia tidak sedang bercanda, tetapi serius.
        5. Menggunakan ejaan dengan tepat
            Contoh: Dengan memberikan kartu pelanggan, kami mendapat diskon di rumah makan dan lainnya. (tidak efektif)
                         Dengan memberikan kartu pelanggan, kami mendapatkan diskon di rumah makan, toko minuman, hotel, dan lainnya. (efektif).

***
Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar