Interaksi sosial adalah hubungan antar orang perorangan, antar kelompok manusia. Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, antara lain:
Ilustrasi. |
a. Faktor imitasi merupakan proses seorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.
b. Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Contohnya: seorang pasien yang akan berobat keseorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan. Salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.
c. Faktor identifikasi merupakan kecendrungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola, sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.
d. Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihan dan berusaha membantunya.
e. Empati adalah simpati mendalam terhadap orang lain yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang. Dengan kata lain, kita memosisikan diri kita pada orang lain.
Syarat-syarat interaksi sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terjadi apabila adanya:
1. Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih dengan orang lain melalui komunikasi tentang maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain. Hal terpenting dalam komunikasi adalah adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan yang disampaikan.
Terdapat lima unsur pokok dalam komunikasi, yaitu:
1. Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan kepada pihak lain
2. Komunikan adalah orang yang menerima pesan
3. Pesan komunikator adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator
4. Media adalah alat untuk menyampaikan pesan
5. Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.
Ciri-ciri interaksi sosial
1. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih
2. Berlangsung secara timbal balik
3. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati
4. Adanya tujuan bersama
Bentuk-bentuk interaksi sosial
A. Bentuk Asosiatif
A. Bentuk Asosiatif
1. Kerjasama
Kerjasama adalah bentuk usaha bersama yaitu antara orang perorangan atau kelompok dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Contohnya, kerjasama membersihkan jalan, membangun rumah secara gotong royong, membersihkan tempat ibadah, dsb.
Dalam pelaksanaan kerjasama, ada lima bentuk kerjasama yaitu:
1. Kerukunan, mencakup gotong royong dan tolong menolong sesama warga dalam masyarakat
2. Bargaining, yaitu perjanjian atas pertukaran barang atau jasa antara dua orang atau lebih
3. Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai cara untuk menghindari keguncangan organisasi
4. Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
5. Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu
2. Bargaining, yaitu perjanjian atas pertukaran barang atau jasa antara dua orang atau lebih
3. Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai cara untuk menghindari keguncangan organisasi
4. Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
5. Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu
2. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, statemen dan ajudikasi.
Contoh akomodasi: Pemaksaan terhadap kaum yang lemah, penyelesaian PH, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga (mediasi), toleransi kehidupan beragama (toleransi), pengadilan, dsb.
3. Asimilasi
Asimilasi adalah cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan. Proses asimilasi dapat mudah terjadi melalui beberapa cara antara lain dengan toleransi, saling menghargai, persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan serta perkawinan campuran. Contohnya, Orang dari tiongkok yang sudah tinggal di Indonesia, akhirnya bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih. Namun dialek yang mereka biasa pakai untuk berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur dengan bahasa Indonesia.
B. Bentuk Disasosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu kompetisi, kontraversi, dan pertentangan. Bentuk disasosiatif antara lain:
1. Kompetisi (Persaingan)
Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya, gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya.
2. Kontraversi
Kontraversi adalah sikap mental yang tersembuyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Kontraversi ini ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.
Contohnya, OSIS di sekolah mempunyai rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan. Di mata masyarakat para politikus nampak akrab. Namun, terdapat sikap-sikap lain yang tersembunyi diantara mereka. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian tetapi tidak sampai menjadi pertentangan dan pertikaian.
3. Pertentangan (konflik)
Konflik adalah suatu proses dimana individu maupun kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak berusaha saling menggagalkan tujuan masing-masing.
(disarikan dari berbagai sumber) ***
0 komentar:
Posting Komentar