25 Mei 2016

Meruncing Diraut Airmata

Puisi-puisi Panda MT Siallagan Setelah Bambu Meruncing Lagi Diraut Airmata a/ setelah bambu-bambu itu meruncing lagi diraut airmata, kami menugal tanah-tanah yang telah terbakar di dalam jantung kami. kami tanami harapan-harapan, dan membesar jadi...
Bagikan:

22 Mei 2016

Kenapa Puisi, Mengapa Penyair?

Oleh Panda MT Siallagan Sebagaimana galibnya, anak berusia 8 tahun itu bertanya, apakah syair sama dengan puisi dan sajak atau sanjak? Tanpa memperhitungkan resiko, sang ibu menjawab: sama. Lalu rasa panik mulai melilit ketika bocah bermata puisi...
Bagikan:

15 Mei 2016

Bicara pada Tong Sampah

Oleh: Panda MT Siallagan Suatu ketika, seorang lelaki bertubuh ceking dan berkulit legam, duduk bersila di trotoar sebuah kota. Di hadapannya, terletak sebuah tong sampah yang kosong, sebab petugas baru saja membersihkannya dan mengangkut sampah dari...
Bagikan:

24 April 2016

Balasan Surat Kartini

Oleh Panda MT Siallagan Sampai kini, masih mengendap tiada jawab perihal kontroversi surat-surat Kartini. Di manakah naskah asli surat Kartini itu? Keturunan JH Abendanon juga sangat sulit ditemukan sehingga banyak pihak meragukan kebenaran surat-surat...
Bagikan:

17 April 2016

Allen, Medsos, Moloch

Oleh Panda MT Siallagan Andai Allen Ginsberg hidup di sini dan kini, puisi seperti apakah kiranya tercipta untuk Sonya Depari dan ayahnya itu? Ia mungkin akan menulis sajak panjang penuh gelombang dan seruan kemanusiaan. Dan saya bayangkan ia menghujat...
Bagikan:

13 April 2016

Dan Kau, Brutus?

Oleh Panda MT Siallagan Segala hal di dunia ini bisa kau beli, kata seorang kawan. Ia mengekspresikan rasa kecewa yang menyakitkan dengan bahasa yang sopan. Tetapi, katanya melanjutkan, kepercayaan tidak bisa kau beli dengan apapun, meskipun nyawa...
Bagikan:

12 April 2016

Hidup Absurd

Kebahagiaan dan penderitaan mungkin cuma sebuah kesadaran. Ketika seorang buruh sadar bahwa mimpi dan hasrat menikmati kehidupan selama-lamanya akan terbatas, ia mungkin menderita. Tapi setiap ia pasrah dan tulus memerankan takdir, kita harus berpikir:...
Bagikan:

11 April 2016