16 Juli 2016

Simalungun 'Juara' Kerusakan Lingkungan se-Sumut

Sebuah kabar buruk 'menghantam' Simalungun, Sumatera Utara. Kabupaten yang kini dipimpin Jopinus Ramli Saragih ini ternyata juara dari aspek kerusakan lingkungan. Selain Simalungun, ada Labuhanbatu. Kedua daerah dinyatakan mengalami kerusakan lingkungan paling berat di Sumut.

Simalungun mengalami kerusakan lingkungan terberat di sumut

Hal itu terungkap dari evaluasi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) awal Mei lalu. OLeh karena itu, perlu dilakukan restorasi (pemulihan) terhadap sejumlah kawasan di sekitar Danau Toba, termasuk restorasi Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia.

"Pemulihan lingkungan destinasi wisata itu termasuk prioritas kami, khususnya restorasi kawasan Danau Toba. Itu menjadi tanggung jawab KLHK karena melibatkan pemulihan lingkungan," ujar Menteri KLHK Siti Nurbaya di Jakarta, Senin 20 Juni 2016.

Dalam rangka penguatan restorasi itulah pada tanggal 29 hingga 30 Juli mendatang, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan berkunjung ke Danau Toba untuk meninjau ke kawasan wisata danau kaldera besar itu.

Menurut Siti, KLHK akan fokus pada pemulihan DAS masih tertuju pada wilayah Sumatra Utara karena permasalahan lingkungan relatif berat. Berdasarkan evaluasi, kerusakan lingkungan terberat terjadi di Kabupaten Simalungun dan Labuhan Batu.

Selain itu, kawasan Danau Toba juga sudah terpapar kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan, penangkapan ikan, bahan kimia berbahaya, serta aktivitas pabrik. Siti mengaku telah mengerahkan jajarannya mengidentifikasi sejauh mana kerusakan lingkungan itu. Sumber pencemaran adalah limbah buangan pemukiman, peternakan, industri dan hotel sekitar. Detergen dari rumah tangga dan hotel paling banyak.

"Saya sudah minta Dirjen terkait untuk identifikasi seluruhnya. Termasuk Dirjen Penegakan Hukum dalam mengidentifikasi sengketa kerusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan. Laporannya banyak, sangat banyak antara dua kabupaten itu," ujarnya.

Sementara, Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho mengatakan program restorasi Danau Toba akan difokuskan pada pemulihan hulu atau kawasan atas danau, salah satunya dengan melakukan penanaman 7.000 pohon di kawasan danau, khususnya di Huta Ginjang. Pencanangan penanaman pohon ini akan dihadiri Jusuf Kalla.

Untuk restorasi perairan Danau Toba, akan dilakukan penyebaran ribuan bibit ikan di sekitar perairan. KLHK akan mengeluarkan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk setiap restorasi danau. "KLHK fokus pada pemulihan hulunya dulu. Kalau hulu sudah baik pasti danaunya bisa baik. Tapi tidak semua (pemulihan lingkungan) terjamin kalau masyarakatnya belum siap," kata Hilman. (berbagaisumber/int)
Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar