Ilustrasi. |
1. Berita Langsung (straight news)
Dalam dunia jurnalistik, berita langsung lebih dikenal dengan istilah straight news. Biasanya berita ini disajikan ringkas, langsung, lugas dan fokus. Isinya merupakan fakta atau data peristiwa yang sedang hangat di masyarakat. Berita langsung seringkali dimuat di halaman utama suratkabar karena sifatnya yang aktual dan informatif. Berita langsung ini juga terdiri dari dua macam, yaitu hard news (berita berat) dan soft news (berita ringan).
Hard news adalah peristiwa berat dan tidak menyenangkan, misalnya berita bencana, perang, pembunuhan (atau peristiwa kriminalitas lainnya), berita anjloknya rupiah, kerusuhan, kecelakaan dan lain-lain. Sedangkan soft news adalah berita ringan, renyah, dan menyenangkan. Misalnya berita hiburan, pertunjukan seni, lifestyle (gaya hidup), fashion, dll.
2. Berita Opini (opinion news)
Opini tidak sama dengan berita opini. Berita opini atau opinion news adalah berita yang bersumber dari pendapat atau opini orang lain tentang suatu peristiwa. Misalnya di suatu daerah marak terjadi peredaran narkoba, maka muncul berita: Pemerintah Dinilai Tak Serius Berantas Narkoba. Berita ini ditulis berdasarkan pendapat pakar dan oleh karena itulah disebut berita opini. Sebagian orang menyebut berita ini sebagai talking news (berita cakap-cakap). Opini tak termasuk jenis berita, meskipun tetap disebut karya jurnalitik.
3. Berita Interpretasi (interpretative news)
Berita ini merupakan pengembangan dari berita langsung, tapi dilengkapi dengan informasi-informasi pendukung seperti komentar pengamat, ahli, akademisi, atau praktisi. Juga dilengkapi data tambahan dan latar belakang masalah. Sebagai contoh, berita banjir dilengkapi dengan komentar pakar tata ruang atau ahli planalogi. Data frekuensi juga sering ditambahkan, misalnya selama setahun, berapa kali daerah itu dilanda banjir, sehingga tersaji secara detail dan lebih lengkap.
4. Berita Mendalam (depth news)
Berita mendalam adalah berita yang dikembangkan secara lebih mendalam dari sebuah peristiwa. Dalam berita jenis ini, unsur ‘how (bagaimana)’ dan ‘why (mengapa)’, biasanya lebih banyak ditonjolkan, sehingga di dalamnya terkandung informasi mengapa peristiwa sebuah peristiwa terjadi, bagaimana proses terjadinya, bagaimana dampaknya, dan apa yang harus dilakukan di masa-masa medatang agar peristiwa serupa tidak terulang. Berita depth news biasanya bertujuan mengupas tuntas suatu masalah. Kadang-kadang, berita ini disebut juga liputan khusus.
5. Berita Investigasi (investigative news)
Berita investigasi ditulis berdasarkan penyelidikan suatu peristiwa. Data-data biasanya dicari atau diperoleh dari berbagai sumber yang kompeten. Berita ini biasanya terkait dengan upaya wartawan menngbongkar kesalahan atau penyelewengan yang merugikan kepentingan publik. Misalnya, berita tentang penelusuran praktek korupsi di sebuah instansi, berita tentang peredaran narkoba di kalangan pelajar. Intinya, berita jenis ini berupaya mengungkap hal-hal tersembunyi dari sebuah kondisi yang merugikan masyarakat. Dalam mengerjakan liputan ini, wartawan kadang-kadang harus bertindak serupa intel.
Demikian rangkuman saya soal jenis-jenis berita. Tentu saja jenis di atas adalah jenis berita berdasarkan perspektif jurnalistik. Jika dibahas lebih jauh, pengelompokan jenis berita bisa berbeda-beda meski substansinya tetap sama. Sebagai contoh, interpretative news, depth news, investigative news, oleh sebagian orang disebut juga reportase.
Dalam persperktif lain, jenis-jenis berita tentu sangat banyak. Berdasarkan jenis medianya, jenis berita bisa dikelompokkan jadi berita koran, berita TV, berita majalah, berita radio, dll. Dan sesuai tema, jenis berita juga bisa disebut berita olahraga, berita ekonomi, berita politik, berita hukum, berita kriminal, dll. Tapi lazimnya, jenis-jenis berita yang disepakati adalah jenis berita berdasarkan perspektif jurnalistik. ***
mantap ! terus menulis !
BalasHapus