20 Agustus 2016

Natinombur, Makanan Khas Batak, Pedas dan Sedap!


SOLUP - Kuliner tradisional Batak yang populer karena citarasanya yang tinggi adalah naniarsik, naniura dan napinadar. Tapi sesungguhnya, ada makanan khas Batak yang tak kalah sedap, namanya natinombur. Ini terbuat dari ikan bakar yang disajikan dengan kuah kental penuh bumbu.

Natinombur.
Sebelum membahas natinombur lebih jauh, ada baiknya dipahami dulu apa makna kata natinombur. Kata dasar natinombur adalah tombur. Sejumlah sumber menyebut, arti harafiah tombur adalah basah atau berair. Bentuk kata kerja dari tombur adalah manombur, artinya membasahi atau mengairi.

Kata ini bisa digunakan untuk banyak konteks, termasuk konteks makanan. Oleh karena itu, manombur dalam konteks kuliner sesungguhnya lebih tepat diartikan mengkuahi (memberi kuah atau membuat makanan berkuah).

Dengan demikian, natinombur secara harafiah berarti makanan yang dibasahi atau dikuahi. Berdasarkan etimologi ini, sejumlah artikel atau panduan-panduan resep natinombur yang bertebaran di internet bisa diperdebatkan ulang, sebab kebanyakan menyebut natinombur adalah ikan bakar yang disajikan dengan sambal, atau ikan panggang yang dilumuri sambal.

Saya tidak sependapat dengan artikel-artikel itu, sebab seingatnya saya, setiap kali ibu membuat natinombur, saya suka menuangkan kuah natinombur itu ke nasi, dan pada saat itulah kenikmatan tiada tara saya temukan. Rasa pedas dan getir andaliman menggeletar di lidah.

Menurut cerita, natinombur ini adalah makanan para nelayan di Danau Toba yang pergi ke danau mencari ikan dengan solu (sampan). Dari rumah bumbu-bumbu telah disiapkan. Ketika istirahat di tepi pantai, si nelayan tinggal membakar ikan, lalu menyiramkan bumbu itu ke dalam ikan atau sebaliknya, memasukkan ikan itu ke kuah bumbu. Tradisi itu terus awet hingga zaman modern dan terlestari karena citarasanya memang menggiurkan.

Secara ringkas, proses pembuatan natinombur adalah seperti ini: siapkan ikan mujahir (belakangan ikan lele dan ikan nila juga menjadi lazim). Ikan itu dibersihkan sebagaimana laiknya, lalu dilumuri air jeruk nipis dan sedikit garam. Ini bertujuan untuk menghilangkan bau amis ikan. Setelah dibiarkan beberapa lama hingga air jeruk nipis meresap, ikan lalu dipanggang hingga matang.

Di sisi lain, berlangsung juga pembuatan resep bumbu. Bumbu terdiri dari bawang merah, kemiri, jahe (dibakar), lalu cabai rawit, andaliman jeruk nipis, tentu garam secukupnya. Semua bumbu-bumbu itu ditumbuk halus hingga menyerupai sambal.

Sambal itu kemudian dibasahi dengan air panas. Ikan bakar kemudian dilumatkan (atau dipenyetkan, seperti membuat ayam penyet), lalu dimasukkan ke dalam kuah bumbu tadi. Rasa cabai rawit yang pedas andaliman yang getir akan menggoyang lidah. Pedas dan sedap. Berikut resep membuatnya:

Bahan:

- 500 gram ikan mujahir (5 ekor), dicuci bersih
- 1 sendok teh air jeruk nipis
- 1/2 sendok teh garam

Bumbu:

- 6 butir cabai rawit
- Jahe seukuran kuku jempol, dibakar
- 1/4 sendok teh andaliman
- 75 gram bunga kecombrang, diiris kasar, rebus sebentar
- 1/2 sendok teh garam
- 6 butir bawang merah, dibakar
- 4 butir kemiri, dibakar
- 1/4 sendok teh gula pasir

Cara membuat:

- Panggang ikan mujahir hingga matang di atas bara api setelah terlebih dahulu dilumuri jeruk nipis dan garam.
- Bumbu ditumbuk halus dan diaduk rata, tambahkan lagi sedikit air jeruk nipis.
- Bumbu sambal dibasahi dengan air panas, jangan terlalu encer
- Lumatkan (penyetkan) ikan bakar, lalu masukkan ke dalam kuah bumbu.
- Natinombur siap disajikan. (berbagai sumber/int)

Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar