04 Agustus 2016

Siapa Saja Bisa Jadi Wartawan

Ada kecelakaan di Simpang 4, kalo mau ke Simpang 2, mutar aja dari Jalan Singa.

Itu status akun facebook seorang teman beberapa waktu lalu. Status itu tentu saja menimbulkan pertanyaan, Simpang 4 mana, Simpang 2 mana? Kejadiannya di kota mana? Kecelakaan apa?


Ternyata, peristiwa itu terjadi di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Si penulis status mungkin bergerak dari kota menuju daerah Simpang 2. Warga Kota Pematangsiantar tentu saja paham bahwa seseorang harus melewati Simpang 4 jika ingin ke Simpang 2. Atau, ada alternatif lain melalui Jalan Singa jika Simpang 4 macet.

Akan tetapi, bagi orang lain yang bukan warga Siantar, status itu membingungkan dan terkesan sia-sia jika dimaksudkan sebagai informasi.

Di era digital yang luar biasa masif, hampir setiap orang sesunggguhnya, sadar atau tidak sadar, sudah menjalankan praktek-praktek jurnalistik dalam aktivitas kesehariannya. Bentuknya beragam. Mulai dari status di jejaring atau tulisan-tulisan sederhana tentang peristiwa yang disaksikannya. Baik itu di lingkungan tempat tinggal, di lingkungan kerja, atau ketika dalam perjalanan ke suatu tempat. Inilah jurnalisme warga itu.

Sejumlah stasiun televisi dan radio tahun-tahun belakangan ini sudah menerapkan jurnalisme warga ini menjadi salah satu bagian dari programnya. Cukup menyediakan line telepon, setiap orang bebas melaporkan peristiwa yang disaksikannya secara live. Pola ini tentu tidak masalah, sebab operator atau broadcaster bisa langsung bertanya tentang peristiwa yang dilaporkan.

Lalu bagaimana laporan yang disiarkan lewat jejaring? Seperti disinggung di awal, nformasi yang berseliweran di jejaring sosial itu sering tidak lengkap, sehingga membingungkan pembaca. Dan itu terjadi karena ketidaktahuan pemilik akun tentang dasar-dasar jurnalistik.

Padahal, teknik dasar laporan jurnalistik itu sangat mudah, yaitu 5W 1 H: what, when, where, who, why dan how. Seandainya informasi tadi disampaikan mengacu pada dasar tadi, tentu informasinya akan terang. Misalnya: Kecelakaan lalu-lintas telah terjadi di Simpang 4, Kota Pematangsiantar, Selasa (16/2) sore ini sekitar pukul 17.00 Wib. Sebuah  truk tampaknya menyenggol seorang pengendara dan menyebabkan jalan macet. Bagi Anda yang datang dari arah kota dab hendak menuju Simpang 2, sebaiknya memutar arah dan mengambil jalur lain melalui Jalan Singa.

Pada akhirnya, era digital akan memaksa siapapun berkejaran dengan informasi, dan bahkan harus ikut ambil bagian dalam persebaran informasi tersebut. Oleh karena itu, setiap orang berhak dan perlu tahu tentang dasar-dasar jurnalistik agar bisa lebih maksimal berpartisipasi dalam aktivitas jurnalisme warga yang disadari maupun tidak disadari. ***
Bagikan:

0 komentar:

Posting Komentar