SOLUP - Masyarakat pada umumnya hanya tahu bahwa karya jurnalistik adalah berita di surat kabar atau yang siar di radio dan televisi. Padahal, berita hanyalah salah satu jenis karya jurnalistik. Dan memang, berita adalah karya jurnalistik paling populer dan paling banyak ditemui setiap hari.
Ilustrasi. |
1. BERITA
Berita (news) dapat dikatakan sebagai laporan peristiwa atau kejadian. Laporan ini harus berisi fakta dan data yang akurat. Ketika menulis beritalah dipergunakan unsur-unsur dasar menulis berita, yaitu 5W+1H:
- What (apa): peristiwa apa yang terjadi? Ini mencakup keseluruhan jenis peristiwa, misalnya kriminalitas, politik, ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain.
- Who (siapa): siapa subjek atau objek yang terlibat dalam peristiwa itu. Contoh, dalam peristiwa tabrakan, tentu ada penabrak dan ada korban yang ditabrak. Siapa penabrak dan siapa korban yang ditbarak, harus jelas. 'Siapa' di sini bukan hanya nama atau usia, tapi termasuk status sosial, domisili, dan lain-lain.
- Why (kenapa): Kenapa peristiwa itu terjadi? Pada contoh tabrakan tadi, seorang wartawan harus mencari tahu penyebabnya. Apakah karena human eror, atau ada faktor-faktor teknis lainnya, misalnya rem kendaraan blong alias tak berfungsi.
- When (kapan): kapan peristiwa terjadi? Ini meliputi hari, tanggal, dan jam kejadian.
- Where (di mana): Di mana kejadian itu? Ini meliputi seluruh hal terkait lokasi, mulai dari jalan, kelurahan, kecamatan, kota, provinsi, dll). Jadi, unsur where adalah penjelasan soal TKP (tempat kejadian perkara). Alamat subjek atau objek berita, masuk ke unsur 'who'.
- How (bagaimana): Bagaimana peristiwa itu terjadi? Unsur ini menjelaskan kronologi sebuah peristiwa. Menurut saya, bagian inilah sisi paling menarik untuk digali wartawan. Dari unsur inilah muncul kisah. Atau cerita.
Jenis-jenis berita adalah berita langsung (straight news), berita mendalam (depth news), berita opini (opinion news), dan berita foto. Berita opini sering juga disebut talking news (berita cakap-cakap).
2. OPINI
Opini (opinion) adalah tulisan jurnalistik yang isinya adalah pendapat atau tanggapan terhadap suatu masalah atau peristiwa. Adakalanya opini bersifat subjektif karena bersumber dari pandangan pengarang.
Jenis-jenis opini antara lain artikel, esai, dan kolom. Tajuk rencana atau editorial termasuk dalam kategori opini, juga surat pembaca, atau karikatur (opini dalam bentuk gambar atau sketsa).
3. FEATURE
Feature merupakan tulisan yang sangat khas. Sejumlah orang mengatakan, feature inilah yang dinamai jurnalisme sastra, sebab gaya tulisan feature memang bernuansa sastra. Namun, meski gaya penulisan menyerupai fiksi, tapi isi tetap sesuai fakta dan peristiwa.
Feature biasanya mengandung unsur human interest yang kuat. Di newsroom suratkabar, feature dinamai berbeda-beda. Ada yang menyebuk boks, dan ada yang menyebut catatan kaki. Sebab, posisi tulisan semacam ini umumnya memang berada di bagian bawah surat kabar. Hampir seluruh koran menempatkan jenis tulisan ini dengan tata letak seperti itu.
Masih ada jenis feature lain yang jarang diketahui, bahkan banyak wartawan tidak tahu bahwa tulisan tersebut merupakan karya feature, yaitu tulisan-tulisan mengenai tips. Jadi, tips merawat kecantikan, tips-tip pengobatan tradisional, masuk karya jurnalitik kategori feature. Biografi (sosok, tokoh), catatan perjalanan atau kisah-kisah petualangan, juga termasuk kategori feature.
4. RESENSI BUKU
Meskipun penjelasan soal ini sangat minim, saya berpendapat resensi termasuk karya jurnalistik karena sifatnya melaporkan. Resensi merupakan laporan atas sebuah buku. Atau tepatnya, ulasan buku. Jadi sifatnya informatif. Di dalam sebuah resensi, juga terdapat kritik atau saran kepada pembaca apakah sebuah buku penting untuk dibaca atau tidak.
5. FOTO
Foto berita, foto opini, dan foto feature juga termasuk karya jurnalistik. Demikian juga video berita, video opini, dan video feature, juga karya jurnalistik. ***
good
BalasHapus